25.000 dosis vaksin rabies dikirim ke Kalbar secara bertahap.
Khawatiran produk China muncul setelah lebih seminggu. Pertama kali diberikan bahwa Changchun Changsheng Bioteknologi membuat catatan dan diperintahkan untuk menghentikan produksi vaksin rabies.
Produsen utama vaksin rabies China, Changchun Changsheng Biotechnology disanksi dengan denda USD1,3 pada Oktober setelah ditemukan catatan memalsukan.
Jumlah vaksin yang dikirimkan sementara ini cukup untuk pelaksanaan vaksinasi guna mencegah perluasan kasus dari desa tertular.
Terjadi peningkatan kasus rabies di beberapa daerah, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).